Menanam Jambu Biji: Panduan Lengkap dari Biji hingga Panen

14 September 2025In BeritaBy Kusala Sastra Khatulistiwa

Jambu biji, atau sering disebut jambu klutuk, adalah salah satu buah tropis favorit di Indonesia. Rasanya yang manis, aromanya yang khas, dan teksturnya yang renyah membuatnya cocok dinikmati langsung atau diolah menjadi jus dan camilan. Tidak hanya lezat, buah ini juga kaya akan vitamin C dan serat. Yang paling menarik, menanam jambu biji di halaman rumah ternyata sangat mudah, bahkan untuk pemula. Yuk, simak panduan lengkapnya!

 

1. Memilih Bibit Jambu Biji

 

Ada dua cara utama untuk mendapatkan bibit: dari biji atau dengan cara vegetatif (cangkok atau okulasi).

  • Dari Biji: Cara ini mudah dan murah, tapi perlu diingat, pohon yang tumbuh dari biji belum tentu menghasilkan buah dengan kualitas yang sama seperti induknya. Proses berbuahnya juga bisa lebih lama.
  • Vegetatif (Cangkok atau Okulasi): Ini cara yang paling direkomendasikan. Bibit hasil cangkok atau okulasi akan memiliki sifat yang sama persis dengan pohon induknya. Waktu panennya juga jauh lebih cepat, biasanya 1-2 tahun setelah tanam. Kamu bisa membeli bibit siap tanam ini di toko pertanian terdekat.

 

2. Menyiapkan Media Tanam

 

Jambu biji tidak terlalu rewel soal media tanam. Namun, untuk hasil maksimal, siapkan campuran yang ideal.

  • Untuk Tanam di Pot: Campurkan tanah, pupuk kompos atau pupuk kandang, dan sekam padi dengan perbandingan 1:1:1. Pastikan pot memiliki lubang drainase yang cukup agar air tidak menggenang.
  • Untuk Tanam di Lahan: Gemburkan tanah di area tanam. Buat lubang tanam dengan ukuran sekitar 50x50x50 cm dan campurkan tanah galian dengan pupuk kompos atau pupuk kandang.

 

3. Proses Penanaman

 

Setelah media tanam siap, saatnya menanam bibit.

  • Tanam di Pot: Pindahkan bibit dari polybag ke pot dengan hati-hati. Jangan sampai akar terganggu. Tambahkan media tanam hingga pot terisi penuh, tapi jangan terlalu padat.
  • Tanam di Lahan: Masukkan bibit ke dalam lubang tanam. Pastikan posisi batang tegak lurus. Tutup kembali lubang dengan campuran tanah yang sudah disiapkan dan padatkan sedikit.

Setelah ditanam, segera siram bibit dengan air secukupnya.

 

4. Perawatan Rutin

 

Ini adalah kunci agar pohon jambu biji tumbuh subur dan berbuah lebat.

  • Penyiraman: Siram tanaman secara rutin, terutama di musim kemarau. Pastikan tanah tetap lembap, tapi hindari menyiram berlebihan.
  • Pemupukan: Berikan pupuk secara berkala. Untuk awal pertumbuhan, gunakan pupuk NPK sebulan sekali. Setelah tanaman mulai berbuah, kamu bisa beralih ke pupuk dengan kandungan kalium lebih tinggi untuk merangsang pembentukan buah.
  • Pemangkasan: Pangkas ranting yang tidak produktif atau yang tumbuh terlalu rapat. Pemangkasan juga membantu membentuk tajuk pohon agar lebih rapi dan sirkulasi udara lebih baik.
  • Pengendalian Hama dan Penyakit: Waspadai serangan hama seperti kutu putih atau lalat buah. Kamu bisa menggunakan pestisida alami atau menjebak hama dengan cara konvensional. Untuk menjaga buah, bungkuslah buah yang masih muda dengan plastik atau kertas.

 

5. Panen Jambu Biji

 

Waktu panen bervariasi tergantung jenis bibit. Bibit dari cangkok atau okulasi bisa mulai panen 1-2 tahun, sedangkan dari biji bisa lebih dari 3 tahun. Ciri-ciri buah yang siap panen adalah warnanya yang mulai berubah dari hijau tua menjadi hijau kekuningan dan aromanya yang sudah tercium wangi. Petik buah secara hati-hati agar tidak merusak dahan.

Menanam jambu biji adalah kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat. Selain bisa menikmati buah segar dari kebun sendiri, aktivitas ini juga bisa menjadi hobi yang menenangkan. Selamat mencoba!