Kusala Sastra Khatulistiwa
Kusala Sastra Khatulistiwa lahir dari sebuah kepedulian pada para penulis Indonesia. Di penghujung pergantian milenium, tahun 2000, sebuah percakapan terjadi antara Richard Oh dan Takeshi Ichiki, saat itu CEO Plaza Senayan. Tidak seperti biasa, pada kesempatan itu, Richard Oh melontarkan sebuah gagasan untuk memberi tunjangan pada penulis Indonesia. Gagasan ini berawal dari pengamatan Richard Oh pada kondisi kehidupan kebanyakan penulis Indonesia. Kebutuhan untuk perangkat kerja seperti komputer dan tuntutan keseharian semakin menggerus waktu dan kenyamanan para penulis untuk meneruskan eksplorasi mereka dalam sastra. Keprihatinan itulah yang kemudian membuat Richard Oh berpikir sebuah anugerah sastra dengan pundi yang memadai bisa sangat membantu meringkan beban penulis.










